Sabtu, 01 September 2012

ESQ Penerimaan Mahasiswa Baru STIKES Panrita Husada Bulukumba


Pada tanggal 29 September 2012 tepatnya pada Hari Rabu pagi jam 08.00 WITA bertempat di Kantor Daerah Bulukumba, pembukaan ESQ  Mahasiswa Baru STIKES Panrita Husada Bulukumba resmi dibuka oleh Wakil Bupati Bulukumba Bpk Syamsuddin sekaligus ketua Alumni ESQ kabupaten Bulukumba.
Tepuk tangan meriah pun mengiringi acara tersebut, ESQ yang untuk kedua kalinya di laksanakan oleh kampus STIKES Panrita Husada Bulukumba khususnya perpanjangan dari program Pengenalan Program Studi (PPS).
Materi ESQ kali ini  dibawakan Oleh Bpk Iman Firmansyah dan didampingi oleh ATS dari Kota Makassar dan  Alumni kampus itu sendiri berlansung lancar dan hikmat.

Kegiatan ini berlansung selama 2 hari dari Rabu 29 – Kamis 30 September diikuti oleh 200 lebih mahasiswa baru dan 50-an lebih alumni ESQ STIKES Panrita Husada Bulukumba tak luput pula oleh para Dosen STIKES Panrita Husada Bulukumba.
Perguruan yang bergerak dalam bidan pendidikan Kesehatan yakni STIKES Panrita Husada Bulukumba adalah satu-satunya perguruan tinggi di Dareah Selatan Sulawesi bagian selatan yang rutin melaksanakan ESQ bagi mahasiswa yang masuk di perguruan tinggi itu.

Sejarah Singkat ESQ

Adapun Sang Maestro di balik keberhasilan ESQ yang fenomenal, tentulah berdiri seorang tokoh yang inovatif dan kreatif. Tokoh pencetus ide sekaligus pendiri ESQ Leadership Center adalah Ary Ginanjar Agustian.
Ary Ginanjar Agustian adalah seorang profesional yang telah berkecimpung di dunia bisnis selama lebih dari 20 tahun. Melalui buku-buku yang dipelajari, perenungan serta pengalamannya tersebut Ary Ginanjar menulis sebuah buku yang sangat fenomenal “ESQ: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual”.  Di dalam buku tersebut ia menyampaikan gagasan bahwa untuk mencapai keberhasilan, kecerdasan intelektual (IQ) saja tidak cukup. Diperlukan kecerdasan emosional (EQ) yang akan memberikan keterampilan dalam bersosialiasi dan berhubungan dengan orang lain, serta kecerdasan spiritual (SQ) yang akan memberikan jawaban atas eksistensi diri. Untuk menggabungkan ketiga kecerdasan tersebut, Ary Ginanjar merancang sebuah konsep yang disebutnya The ESQWay165, yaitu sebuah konsep pembangunan karakter yang komprehensif dan integratif berdasarkan 1 nilai universal, 6 prinsip pembanguan mental dan 5 langkah aksi.
Untuk menyampaikan konsep tersebut, Ary Ginanjar merancang metode training yang menggunakan teknologi tinggi dan multimedia modern. Ia kemudian mendirikan lembaga training pembangunan karakter yaitu ESQ Leadership Center. Sampai saat ini jumlah trainer ESQ yang mendapatkan lisensi dari Ary Ginanjar sudah mencapai hampir 100 orang. Mereka telah mendapatkan pembinaan dan pendidikan secara sistematis melalui rangkaian training dengan sistem mentoring, computer based training (CBT), dan sebagainya.
Keberhasilannya dalam memberikan motivasi dan semangat perubahan melalui buku serta training tersebut, membuat Ary Ginanjar terpilih sebagai salah satu The Most Powerful People and Ideas in Business 2004 oleh Majalah Swasembada. Ia juga terpilih menjadi Tokoh Perubahan 2005 oleh Koran Republika serta didaulat menjadi Pengurus Dewan Pakar ICMI periode 2005–2010.
Pada Maret 2007, Ary Ginanjar juga telah berhasil memperkenalkan ESQ di Oxford, Inggris. Dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh The Oxford Academy of Total Intelligence tersebut Ary Ginanjar telah memukau sejumlah pakar Spiritual Quotient (SQ) dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Australia, Denmark, Belanda, Nepal dan India.
Penghargaan serta pengakuan atas konsep The ESQWay165 sebagai metode pembangunan karakter terus mengalir. Pada peringatan Sumpah Pemuda di tahun 2009, Ary Ginanjar menerima penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) yang bertajuk “ESQ Model sebagai Metode Pembangunan Karakter”. Kemudian pada tahun yang sama Majalah Biografi Politik juga menobatkan Ary Ginanjar sebagai Pemimpin Muda Berpengaruh 2009. Sebagai penghargaan atas kontribusi ESQ dalam pembangunan karakter di lingkungan Kepolisian RI maka di tahun 2010 Ary Ginanjar menerima pula penghargaan dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

Konsep The ESQWay165 sebagai metode pembangunan karakter juga telah diakui secara akademis melalui penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa oleh Universitas Negeri Yogyakarta kepada Ary Ginanjar pada Desember 2007. Ary Ginanjar juga mendapat kepercayaan untuk mengajar mata kuliah “Strategi Pendidikan Karakter” di program pascasarjana UNY.
Adapaun 7 komitmen dasar ESQ yang merupakan Asmaul Usna Allah S.W.T :
1.      Jujur
2.      Tanggung Jawab
3.      Visioner
4.      Disiplin
5.      Kerjasama
6.      Adil
7.      Peduli

Muda-mudahan tahun depan ESQ turut serta dalam membangun kecerdasan Emosi dan Spiritual Anak Bangsa khususnya di Daerah Bulukumba. Salam Sukses Dari Anak Bumi Putta Panrita Lopi.
ESQ dan ATS Holiday 
Jumat 07.30 Bertempat Wisma Kharisma JL. Panjaitan,Bulukumba, Tim ESQ dan ATS dari STIKES Panrita Husada Bulukumba sempat berkunjung ke Tanjung Bira dan menyebrang ke Pulau Laikang untuk berlibur menikmati wisata pasir putih pantai bira dan sempat snorkling di Pulau Laikang untuk melihat penyu dan menikmati Pantai Pasir putih kebanggan Kabupaten Bulukumba. 
Ternyata di Kabupaten paling selatan dari sulawesi selatan itu memiliki panorama pantai pasir putih dan terumbu karang yang indah.

Koleksi Foto


















 Moga-moga ksatria ESQ Sukses slalu...........
"kami tidak dapat memberikan apa-apa selain semangat,kerja keras,keringat,air mata,dan darah." 
"Assalamualaikum wr,wb.......pagi...pagi!!...semangat!!...sungguh indah perjuangan kita...tiadalah hal  yang indah selain istiqomah dekat dengan Allah Azza Wajalla, Semoga semua initetap terjaga karenamu dan untukmu...semoga aktifitas ini sebagai bahan podasi istanadi Surga Jannatunnaim......Amin......Makasi buat perjuanganya...makasi sudah menemani kami..maaf jika meninggalkan bekas dihati...semoga bisa...see u next even.....Salam juang satria 165........."


إذا كانت المحيطات الحبر والأشجار في عمود لتسجيل معرفتهم، فإنه لا يكفي على الرغم من”إضافة سبع مرات مع ما يصل


Artinya : jika lautan menjadi tinta dan pepohonan menjadi kolom untuk mencatat ilmunya, maka tidaklah cukup meskipun ditambah dengan tujuh kali banyaknya.

HS Habib Adnan